Takut

01.57.00

Seringkali ketika menulis ditengah – tengah paragraf, aku mandeg. Suka bingung bagaimana meneruskan kalimat yang sudah ditulis sebelumnya. Kadang, ketika sedang asyik menulis, aku jadi berfikir; apakah tulisanku bermanfaat atau tidak? Bagaimana dengan struktur bahasanya. Sesuai dengan EYD atau tidak? Kadang juga suka berfikir; siapkah aku bertanggung jawab terhadap tulisanku sendiri ketika ada yang mengkritisi tulisanku? Ujung dari semua itu pasti selalu sama; tidak meneruskan tulisan tersebut dalam waktu lama. Malah buat tulisan baru.
Rasa takut itu manusiawi. Namun jika seseorang dikuasai rasa takutnya terus  menerus. Bagaimana bisa maju? Harusnya biarkan saja tulisan itu menemui pembacanya. Jika disuka, syukur. Jika tidak, perbaiki. Simple. Bukan berarti, karena takut, menjadikan aku tidak menulis apa – apa. Itu salah. Takutlah jika tidak berkarya. Tidak melakukan apa – apa untuk perubahan. Kerjaannya hanya menggerut dan menyalahkan Allah atas segala hal yang menimpa dirinya.
Alhamdulillah, ditengah inkosistensiku dalam menulis, aku masih setia membaca buku setiap hari – minimal – sepuluh halaman. Sekarang sedang baca novelnya Gol A Gong berjudul Balada Si Roy. Setelah sebelumnya baca Citra Rashmi – nya Tasaro GK.
Aku menjadikan baca buku sebagai aktifitas wajib untuk memperkuat tulisanku nantinya. Sekalian belajar gaya menulis dari buku – buku yang kubaca. Dari sekian banyak tulisan yang aku baca, aku suka sekali dengan Goenawan Mohammad ketika ia menulis Catatan Pinggir. Aku menyukai konsistensinya dalam menulis Catatan Pinggir. Tercatat, usia Catatan Pinggir 40 tahun. Jika diasumsikan setiap Catatan Pinggir terbit 3 halaman, berarti sepanjang hidupnya, Goenawan Mohammad telah menulis 6.240 halaman. Terbukti, telah sepuluh buku ia torehkan hanya dari menulis kolom tersebut. Belum lagi buku – buku lainnya diluar Catatan Pinggir. Luar biasa.
Boleh dibilang, aku coba mengaplikasikan gaya menulisnya dalam setiap catatan di blogku ini meski – boleh dibilang – sangat tidak berhasil karena bacaan yang kubaca dan cara pandangku dalam menulis juga berbeda.
Senada dengan Goenawan Mohammad, Salim A. Fillah juga pantas dijadikan figure dalam menulis. Meskipun dituangkan dalam medium yang berbeda; facebook. Rajin sekali ia memposting tulisan – tulisan menarik difans page dirinya yang hampir setiap hari ia update. Disertai ayat alqur’an, hadits Nabi atau kalam ulama untuk memperkuat tulisannya. Kadang, cerita masa lalu ia tuliskan juga didalam FP – nya agar pembaca postingannya dapat mengambil hikmah dari setiap kata yang ia rangkai. Untuk keduanya, sangat inspiratif.
Makanya, aku juga tidak boleh kalah dari mereka berdua. Aku juga harus konsisten dalam menulis. Setidaknya harus bisa menghasilkan satu halaman perminggunya. Bahkan kalau bisa lebih, agar bisa diakui sebagai penulis seperti Goenawan Mohammad atau Salim A. Fillah yang bisa menginspirasi banyak orang hingga tulisannya dibaca banyak orang.

Sumber: http://www.tarbiyah.net/2015/08/dituduh-tidak-sesuai-al-quran-dan.html

Aku harus buang rasa takutku jauh – jauh. Dikritik banyak orang itu wajar karena semua orang pasti mempunyai cara berfikir yang berbeda. Jangan takut dikritik orang. Bahkan juga dihina. Namun dilain sisi, tulisan tersebut harus bermanfaat orang banyak karena diakhirat sana, semua semua amal perbuatanku – termasuk apa yang aku tulis – pasti akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT.
Tidak ada yang tidak masuk kedalam perhitungan catatan amal diakhirat. Termasuk apa yang ditulis diblog, facebook, twitter maupun media sosial lainnya.


  • Share:

You Might Also Like

5 komentar

  1. Semangat berkarya bro. Makin banyak yang dibaca makin banyak yang ditulis..

    BalasHapus
  2. Pertama, EYD sudah berubah namanya menjadi PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
    Kedua, ini mungkin akan jadi kritik, tulisanmu masih kurang rapi. Untuk isi, kurasa cukup baik. Hanya penyampaian dan penulisannya saja.

    BalasHapus
  3. bermanfaat:D ditunggu artikel selanjutnya.

    BalasHapus

tinggalkan jejak dibawah ini
PS:
sekiranya ingin menambah tali silaturrahim, silahkan follow twitter saya di @RealRiMuTho