Ah........

06.37.00

Malam. 03:24. Aku terbangun. Alhamdulillah sudah sholat isya’ sebelum tidur tadi. Jadinya aku bisa sholat tahajjud nanti.
Saat menonton TV tadi, aku jadi teringat kejadian kemarin. Saat berkunjung ke Islamic Book Fair bersama teman – teman BPC Fatmawati. Jam 10.30 aku ikut launching buku yang ditulis oleh penulis humor yang diterbitkan oleh penerbit besar. Aku kecewa dengannya. Tidak seperti yang kuharapkan. Ia memakai kata “anjing” sebagai kalimat candaan yang menurutku tidak lucu sama sekali. Dua kali. Tapi aku bisa mentolerir walau sebenarnya tidak patut. Yang membuatku “naik darah” adalah saat ia menceritakan kalau idola dari tokoh utama dari novel yang ia tulis adalah seorang pemimpin revolusi besar di Iran. Aku kecewa sekali. Hingga membuat aku pergi dari launching buku tersebut padahal aku ingin sekali mengikuti launching tersebut karena berharap bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat seputar dunia kepenulisan. Daripada nanti ujung – ujungnya aku berdebat dengannya sedangkan aku sendiri sangat tidak suka dan sebisa mungkin untuk tidak berdebat – apalagi untuk hal yang sepele – lebih baik aku pergi. Mungkin kalau dalam istilah pemerintahan disebut WO atau Walk Out. Untungnya sebelum keluar, aku bisa mendapat kopi gratis dan sebuah notes kecil sebagai cindera mata dari MC yang memandu acara tersebut. Karena keberanianku maju ke atas panggung memerankan tokoh utama yang ada didalam novel tersebut sedang merayu seorang perempuan.
Tak perlulah aku menyebutkan nama penulis, penerbit dan novelnya. Takut nanti berbuntut panjang. Walau aku tahu, blog ini tidak terkenal dan blog ini (mungkin) tidak akan mengangkat isu yang sebenarnya berbahaya. Terutama ditubuh Islam. Tapi aku akan memberikan sebuah clue yang Insya Allah bermanfaat untuk pembaca blog ini. Yang semoga, dengan clue yang akan kuberikan ini membuat pembaca jadi waspada. Pemilik penerbitan tersebut pun juga Syi’ah. Oke, mungkin agak sedikit ekstrim jika aku mengatakan dia adalah penganut Syi’ah. Lebih tepat dan amannya mungkin sebaiknya aku mengatakan kalau pemilik penerbitan tersebut adalah orang yang berpaham menyimpang dari apa yang digariskan oleh agama islam.
Dalam sebuah wawancara yang menulis profil dia dalam majalah menyebutkan, kalau ia ingin mengangkat pemikiran – pemikiran dari seorang Nurkholis Majid dan orang – orang sepaham dengannya yang notabene yang sudah dimafhumi oleh kebanyakan orang adalah berpaham sekuler. Kalau ada waktu, aku akan menulis tentang pemikiran – pemikiran nyeleneh dia atau yang sealiran dengannya.
Yang perlu diketahui, paham sekuler adalah sebuah ajaran dimana ia ingin memisahkan agama dengan hal – hal yang sifatnya muamalat seperti perdagangan atau adab dalam bertetangga. Orang yang berpaham sekuler mengatakan, agama hanya mengurusi sholat, zakat dan hal – hal yang sifatnya ibadat dengan Allah Ta’ala saja. Sedangkan negara, politik dan lain sebagainya itu diatur oleh akal pikiran manusia. Kata kiyaiku, orang yang berpaham tersebut sudah pantas dikatakan murtad atau keluar dari agama islam. Untuk bertaubat dan kembali kepada ajaran islam yang mulia, mungkin tidak perlu bersyahadat seperti orang yang awalnya beragama selain islam kemudian masuk ke agama islam. Tapi kalau otaknya, perlu disyahadat ulang. Perlu lagi ia mengaji kepada orang yang paham dengan agama islam. Perlu lagi ia kaji alqur’an dengan benar. Dengan orang yang benar – benar paham dengan agama islam yang hanif.
Padahal, kalau mereka benar – benar menjalani agama dengan baik dan benar. Akan terasa manfaatnya. Dari mulai gerak tubuh, ketenangan dan lain sebagainya.
Ah, semoga mereka sadar akan hal itu. Kalaupun hati mereka membatu, semoga orang – orang seperti itu segera pergi dari Indonesia.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

tinggalkan jejak dibawah ini
PS:
sekiranya ingin menambah tali silaturrahim, silahkan follow twitter saya di @RealRiMuTho