Aku Mencintaimu KPK

07.01.00

Aku lupa, sudah berapa lama aku tidak memposting tulisan diblog. Padahal itu adalah sebuah keharusan untukku karena itu terkait dengan target tahunan yang sedang kujalani. Kalau tidak salah, aku berhutang tiga tulisan. Spirit “one week one page” masih berkobar. Bahkan kalau dilihat dari target tahunan yang kubuat, harusnya aku menulis setiap hari satu atau dua halaman. Karena aku menjadi ketua disebuah UKM kampus dan aku menyanggupi untuk mengemban amanah tersebut – meski terpaksa – aku merubah sedikit target tahunan. Targetku untuk menulis sebuah cerita yang nantinya akan dijadikan novel, aku geser jadi tahun depan. Setidaknya diakhir tahun 2016 nanti novel sudah jadi. Tinggal diserahkan ke penerbit.
Ah, sudahlah. Bosan aku cerita tentang itu terus. Lebih baik ganti topik.
Cerita tentang apa ya yang seru? Cerita tentang cinta, aku ingin menghindar dulu dari itu karena aku ingin fokus dengan target. Toh lagipula, target untuk menikah masih jauh. Sudah cukup rasa sakit karena cinta yang kurasakan kemarin – kemarin. Sekarang, fokus dulu ke cita – cita. Perempuan, akan menyusul kemudian. Lagipula, kalaupun aku ingin mencari perempuan atau cinta, aku harus melihat dulu ke perempuan tersebut. Dalam arti, orang yang akan kunikahi nanti adalah perempuan yang siap untuk ikut dalam visi dan misi. Dia harus mau menemaniku dan juga harus siap menghafal alqur’an tiga puluh juz. Dia juga harus punya komitmen untuk mendidik anak nanti untuk menjadi penghafal alqur’an juga. Ah, rasa – rasanya kalau target tahunan yang kubuat itu tercapai, satu kakiku serasa menginjak surga.
Akhir – akhir ini topik tentang politik agak – agak sedikit menarik minatku. Tentang kasus yang kembali menyeruak antara KPK dan Polri. Ada yang masih ingat istilah “Cicak vs Buaya”? sepertinya jilid 2 akan kembali tayang. Pelemahan terhadap KPK mulai kembali . Entah akan bagaimana akhirnya. Bahkan kata pak BW bilang, “penghancuran terhadap KPK.”
Agak mencurigakan sih sebenarnya. Ada indikasi tertangkapnya wakil ketua KPK agar penyelidikan KPK terhadap BG, calon Kapolri yang ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam suatu kasus, mandeg atau tidak berkembang. Terlebih, sebelumnya, Ketua KPK sendiri, Abraham Samad, difitnah dengan foto mesranya dengan seorang Putri Indonesia. Walau akhirnya, foto tersebut adalah rekayasa. Lagi, setelah foto tersebut tidak mempan untuk melemahkan KPK, Abraham Samad difitnah lagi dengan tuduhan “memohon” kepada sebuah partai politik agar ia bisa dicalonkan menjadi wakil Presiden mendampingi calon Presiden yang, yah...... tanpa disebutkan namanya, you know – lah siapa namanya. Sebuah tuduhan yang tidak ada dasarnya. Kalaupun itu benar, memangnya beliau haram untuk terjun masuk ikut kedalam kancah politik. Khusus untuk tuduhan itu, aku tertawa terpingkal – pingkal. Ya..... mbok, kalau mau buat tuduhan yang bikin seseorang jiper, buatlah tuduhan yang sedikit lebih masuk akal. Misal, tuduhlah ia korupsi atau lain sebagainya yang sifatnya kriminal. Otaknya sedikit dipakai Pak.
Kalau sekiranya Bung Karno masih hidup, mungkin beliau akan menangis karena bangsa yang beliau rintis malah dihancurkan oleh nafsu anaknya sendiri. Beliau yang memperjuangkan untuk lepas dari penjajahan malah anaknya yang menjajah bangsa sendiri. Ah, sudahlah. Aku bingung sendiri untuk menulis tentang ini. Karena aku belum terlalu paham tentang dunia politik. Meski ada minat sedikit untuk bicara tentang itu. Sedikit – sedikit nanti aku akan bicara tentang itu.
Aku sudahi tulisan kali ini dengan kalimat, “Aku mencintaimu bangsa Indonesia. Aku mencintaimu Polisi. Aku mencintaimu KPK. Mari kita dukung orang – orang yang bearazzam untuk memberantas korupsi sampai ke akar – akarnya.”
#saveKPK.

  • Share:

You Might Also Like

2 komentar

tinggalkan jejak dibawah ini
PS:
sekiranya ingin menambah tali silaturrahim, silahkan follow twitter saya di @RealRiMuTho