Marhaenisme

11.37.00

Aku kembali harus merancang strategi baru agar target bisa tercapai. Karena aku ikut komunitas One Day One Juz. Ada beberapa hal yang harus kurubah sedikit terkait target. Hm..... sudahlah. Sedikit demi sedikit akan kujelaskan. Sekarang, sebaiknya kita beranjak dulu dari itu.
Menjadi pemimpin dalam sebuah organisasi diperlukan cita rasa seni yang tinggi. Tidak bisa sembarang orang bisa menjadi seorang leader yang mumpuni bila tidak punya feel kepemimpinan yang baik. Sekarang ini aku berusaha mengasahnya dengan sebaik mungkin hingga benar – benar terasah tajam bagai pisau atau pedang yang siap menebas musuh yang ada didepan.
Terkait kepemimpinan dalam sebuah organisasi, bisa dibilang aku agak sedikit putus asa. Sebab, aku belum bisa mempercayai teman – temanku sesama anggota BPC. Beberapa dari mereka pada baru – baru semua. Tapi setelah konsolidasi dan pernyataan mundurku ditolak, aku berusaha untuk kembali bangkit. Dan aku berjanji untuk yang terakhir kalinya aku melempem. Kalau setelah ini aku kembali seperti ini lagi, bolehlah aku ditinju. Aku berterima kasih kepada mereka yang konsolidasi dan menghubungiku. Dan, aku mencoba untuk mempercayai mereka semua. Terutama Ibrahim. Orang yang sedari awal ingin aku dekati. Setelah beberapa kali berdiskusi mengenai hal – hal yang berkaitan dengan politik dan paham Komunisme. Bukan, bukan berarti aku tertarik dengan paham tersebut. Tapi aku tertarik dengan dua sosok yang aku kagumi karena yang satu seorang aktivis dan satu lagi adalah seorang tokoh politik ternama yang pada awal negeri ini berdiri, ia menjadi presiden pertama republik ini: Soe Hok Gie dan Soekarno.
Soe Hok Gie. Aku kagum dengannya karena ia adalah seorang aktivis yang paling terkenal dikalangan aktivis kampus lainnya. Terutama di UI. Dengan ideologi – kiri – yang ia punya, ia memperjuangkan hal – hal yang menurutnya tidak benar. Hal – hal yang menurutnya tidak adil.
Soekarno. Siapa yang tidak kenal dengan Founding Father Indonesia satu ini. Beliau adalah seorang Pemimpin besar Indonesia. Yang mencetuskan paham Marhaenisme, Berdikari dan Nasakom. Hanya beliau satu – satunya Presiden Indonesia yang berani menentang imprealisme dan kolonialisme yang dibawa oleh negara – negara Eropa – Terutama negara Amerika. Yang petantang – petenteng ingin menjadi “polisi” dunia dengan PPB yang jadi kendaraan politiknya.
Diantara Presiden Indonesia lainnya. Hanya Soekarno yang menurutku paling hebat. Sebab, meski Indonesia “diganggu” bangsa lain, beliau dengan gagah membangun harga diri bangsa. Walau dari segi ekonomi pada saat itu sedang krisis. Mungkin, kalau sekiranya Pak Habibie agak sedikit lama menjabat jadi Presiden, kekagumanku berpindah ke beliau. Karena dari segi ibadah, beliau cukup baik. Sejak kecil, Pak Habibie, berpuasa senin – kamis tanpa putus. Hingga sekarang. Berkepala tujuh – kalau tidak salah.
Sejatinya, aku sedikit banyak tertarik akan bidang politik. Terutama paham Marhaenisme yang dicetuskan oleh Bung Karno. Beberapa kali aku download atau sekedar baca – baca ideologi yang dicetuskan oleh beliau. Dan menurutku, jikalau paham Marhaenisme benar – benar dijalani dan dipahami dengan baik, Insya Allah negeri ini bisa keluar dari krisis ekonomi. Sebab, ideologi Marhaenisme dalam bidang ekonomi yang kupahami sejauh ini adalah kita harus benar – benar bisa memenuhi kebutuhan hidup bangsa dan negeri ini sendiri. Setelah terpenuhi dan sekiranya ada hal yang berlebih, baru diekspor ke negara lain. Sejauh ini, baru itu yang kupahami terkait Marhaenisme. Sejalan juga dengan apa yang dikatakan oleh Kiyaiku pada suatu masa dalam pidatonya beberapa waktu lalu.





  • Share:

You Might Also Like

1 komentar

  1. Gue nggak setuju, Ideologi yang paling benar adalah sesuai dengan kepemimpinan Rasulullah SAW, harus berdasarkan syariat islam, Indonesia nggak akan bisa maju kalau masih menerapkan Ideologi Kapitalisme, Anaknya Soekarno aja bisa jadi pengkhianat, karena apa? karena dia buta dan haus dengan kekuasaan, karna dia ingin jadi presiden harus merebut apapun nggak peduli itu halal atau haram!

    BalasHapus

tinggalkan jejak dibawah ini
PS:
sekiranya ingin menambah tali silaturrahim, silahkan follow twitter saya di @RealRiMuTho