musik dan target - targetku

23.30.00

Sebelumnya, maafkan aku karena tidak rajin mengupdate blog ini disebabkan aku mempunyai kesibukan yang terlalu menyita waktu. Semoga dikemudian hari aku bisa terus menerus update blog ini meski mungkin sedikit manfaat yang bisa dipetik dari tulisan – tulisanku untuk pembaca yang budiman.
Aku tak pernah mengijinkan diriku mendengarkan lagu – lagu yang membuat semangat turun. Haram bagiku mendengarkan lagu putus asa atau lagu cinta yang menjadikan ngarep dengan perempuan. Jika semangatku sedang turun, biasanya aku mendengarkan musik penguat iman seperti nasyid, marawis atau qashidah. Kalau tidak mempan, cara terakhirku adalah mendengarkan murottal alqur’an. Ya, aku suka sekali mendengarkan musik. Saat aku sedang semangat, biasanya aku mendengarkan musik rock – metal yang membuat headbang. Tiada hari kulalui tanpa mendengarkan musik. Musik adalah hidupku dan tempat aku lari dari segala hal yang menghimpit; Dari tekanan hidup, dari keinginan – keinginan yang belum terpenuhi.
Banyak keinginan – keinginan yang belum terpenuhi. Mulai dari keinginan untuk menghafal alqur’an, menulis novel dan lain – lain. Bahkan untuk itu, aku buat target tahunan. Sudah kususun target dari tahun ini hingga tahun 2034. Aku membuat target tahunan dikarenakan aku pernah baca novel Ayat – ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Dinovel tersebut, tokoh utamanya yang bernama Fahri digambarkan suka membuat target – target tahunan agar hidupnya terarah. Dan ia komitmen dengan target yang telah ia buat.
Tahun ini aku punya tiga target; target IPK untuk semester tiga dan empat. Dua diantaranya gagal. Hanya satu yang berhasil. Yaitu mengkhatamkan alqur’an. Alhamdulillah, aku bisa mengkhatamkannya meski terseok – seok. Aku selalu mentargetkan untuk membaca satu ‘ain alqur’an satu hari. Alhamdulillah berhasil.
Hanya saja, target IPK tidak sesuai target. Jujur, aku sedih. Namun apa mau dikata, aku sudah berusaha sekuat tenaga namun yang kudapat tidak sesuai harapan. Untuk menghibur diri, aku selalu berkata, “tak apalah. Toh sudah berjuang meski tidak sesuai harapan. Yang penting usaha dulu. Hasilnya, biarkan Allah yang menentukan.”
Saat aku mengeluhkan tentang hal ini kepada ustadzku, ia juga berkata, “usaha manusia itu berada diwilayah proses. Sedangkan Allah menunjukkan kuasaNya diwilayah hasil.”
Dari hal ini aku belajar satu hal, untuk mencapai sebuah tujuan, kita harus fokus menggapainya. Semoga di tahun – tahun berikutnya aku tidak seperti ini lagi.
Dulu, waktu awal – awal aku kuliah, saat sedang bersedih, aku sering membaca artikel tentang kepribadian. Mencoba mengenali diri sendiri. Waktu itu aku mendapat dua kata; introvert dan ekstrovert. Saat kutelusuri, orang yang mempunyai kepribadian introvert itu cenderung tertutup sedangkan ekstrovert sebaliknya. “pantas aku seperti ini. Tertutup”, pikirku.
Ya, aku memang orangnya cenderung tertutup. Bahkan sebenarnya aku takut untuk ngeblog. Takut menyinggung orang lain. Namun aku memberanikan diri. Sebab, kalau takut terus, kapan majunya. Yang penting action dulu, jika suatu saat ada yang kurang berkenan dengan apa yang ada aku tulis diblog, baru aku perbaiki.
Alhamdulillah, setelah aku ikut UKM kampus, sifat tertutupku lambat laun berkurang. Aku tidak setertutup dahulu. Aku mulai membuka diri dengan orang lain. Aku coba belajar berkomunikasi dengan orang lain walau kata seorang teman, masih harus belajar lagi.




  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

tinggalkan jejak dibawah ini
PS:
sekiranya ingin menambah tali silaturrahim, silahkan follow twitter saya di @RealRiMuTho