bersyukur dan atheisme

02.28.00

Terkadang apa yang kita miliki tidak kita syukuri dengan sebaik – baiknya. Apa yang kita punyai selalu saja kurang. Selalu saja kita iri dengan apa yang orang lain punyai. Agar tidak berdampak buruk, kita harus mampu mengeremnya. Bersyukur. Seperti firman Allah SWT disurat Ibrahim ayat 7 yang artinya: jika kalian bersyukur atas nikmatku, niscaya akan kutambah nikmatku untukmu. Namun jika kalian mengingkari atas nikmatku, maka adzabku sangatlah pedih. Sebab, kalau kita bekerja hanya untuk kesenangan yang sifatnya duniawi saja, tidak akan ada habisnya. Selalu saja merasa kurang. Itulah sebabnya peran agama sangat penting agar sifat binatang yang kita miliki bisa kita atur. Agar ia tidak mendominasi.
Banyak manfaat dari bersyukur. Baik dari segi rohani maupun jasmani. Dengan bersyukur, kesehatan mental akan lebih terjaga. Sebab orang yang bersyukur akan selalu merasa bahagia. Meskipun ia sedang ditimpa cobaan hidup. Kalaupun sedang bersedih, ia tidak mau menampakkannya didepan orang lain. Segala sesuatunya selalu merasa cukup. Tidak merasa kekurangan sekalipun mungkin rumahnya kecil atau tinggal didalam rumah kontrakan. Bahkan tidak segan – segan membantu orang lain yang membutuhkan bantuan. Strespun berkurang. Baginya, semua hal yang ia punya hanyalah titipan Allah semata. Ia hanya mempunyai kewajiban untuk menjaganya dan merawat sebaik – baiknya.
Cara lain untuk mensyukuri nikmat Allah adalah dengan cara menjalani perintahNya dan menjauhi laranganNya. Banyak perintah Allah yang termaktub dalam alqur’an. Begitu juga larangannya. Seperti menuntut ilmu. Seperti hadits rasulullahi SAW yang artinya: Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)
Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang yang mengaku dirinya beragama islam. Dosa baginya jika ia diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk menuntut ilmu tapi ia menyai – nyiakannya. Sekurang –kurangnya, umat islam harus mengetahui tentang sholat. Apa yang musti dilakukan saat sholat beserta larangannya. Kapan waktu masuknya sholat, rukun sholat, tata cara berwudlu dan lain sebagainya.
Orang Atheis tidak akan percaya dengan agama. Sebab bagi mereka agama hanyalah candu saja. Hanya angan – angan dan pelarian untuk orang yang kalah. Untuk orang yang tidak bisa survive hidup didunia. Mereka tidak percaya konsep surga dan neraka. Yang pastinya juga mereka tidak akan percaya ada kehidupan lain setelah didunia. Dan mereka tidak percaya akan adanya Tuhan. Padahal Tuhan itu ada. Eksistensinyapun jelas. Keberadaan kita diduniapun atas kuasa Allah (tuhannya orang Islam). Kita tidak mungkin hidup di bumi ini tanpa ada yang menciptakan.
Jujur saja, aku belum terlalu mengerti tentang paham Atheisme. Dan aku juga tidak mempunyai seseorang yang dapat berbagi tentang Atheisme. Aku hanya tahu paham tersebut dari buku – buku dan internet saja. Namun aku penasaran dengan orang yang menganut paham seperti itu. Penyebab – penyebab yang membuat ia tidak mempercayai lagi akan adanya Tuhan. Tidak beragama. Sejauh yang kuketahui, orang Atheis itu kecewa dengan agama. Mereka kecewa dengan kehidupan yang dijalaninya. Ada sebuah kejadian yang membuat ia trauma. Mungkin ia belum berkenalan dengan agama Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Padahal, jikalau ia berkenalan dengan agama Islam. Kedamaian akan datang. Ketenangan hidup yang selama ini ia cari akan didapatkan. Konsep tentang tujuan mengapa ia bisa hidup dan untuk apa ia hidup akan ketahuan. Entahlah. Aku tidak terlalu mengerti. Hanya itu yang kupahami.



  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

tinggalkan jejak dibawah ini
PS:
sekiranya ingin menambah tali silaturrahim, silahkan follow twitter saya di @RealRiMuTho