“Waduh,Emak ngomel”.Kaburs…….Hari yang indah banget hari ini.Semoga”.Firdaus bergumam dalam hati.

Flash back

“Mas,kalo dagang jangan pake acara bohong dong.Mentang-mentang saya kabur duluan.Ada hal mendadak nih.”

“Lagian jangan maen tinggal aja mas.”Orang berperawakan sedikit hitam itu berkilah

Hm…….. memang dalam hal berdagang itu harus jujur .Jangan ada kata bohong,karena itu akan merugikan diri kita sendiri.Apa yang anda tahu tentang bohong?Kok,jadi nulis artikel yah?

Oke,kita lanjutkan ceritanya.Setelah itu Firdaus pun menaiki motornya kembali untuk melakukan hal yang ingin dilakukannya.Yaitu,pulang.Setelah ia les ke Nurul Fikri dia ingin pulang ke rumah.Rindu rumah.Ya,rumah adalah tempat bertapa baginya.Apa yang dia pikirkan bermula dari rumah.Ingin membuat perusahaan,dari rumah,ingin belajar dari rumah.Pokoknya rumah adalah pendopo baginya.

“Us,lu jangan maen computer mulu napa?Belajar sana!,mau jadi apa sih lu nanti?”

Omelan ibuku pasti tidak jauh dari ini.Masa depan.Ibuku tidak tahu apa yang menjadi cita-citaku.Menjadi pengusaha.Sekaligus berda’wah.Layaknya Aa Gym yang selalu ku tonton.Tapi aku tidak ingin mejadi Beliau sepenuhnya.Aku juga ingin menjadi Hafidz Qur’an.Aku iri dengan para penghafal Alqur’an.Bagaimana caranya ya?

Dengan ditemani lagu peterpan ia masuk ke rumah dengan galau.Bagai mana tidak?.Wong,terus di omelin sama Ibu terus.”Orang hebat itu berpendidikan”.Mang arti pendidikan bagi Ibu apa?.Sekolah Formal.Enggak juga kali.Sekolah itu di mana aja.Yang penting kita bisa mengambil pelajaran dari apa yang terjadi pada hidup kita.Ya,khan?