Harus Tetap Nulis
04.12.00
Aku harus terus menulis meski tidak ada yang baca. Kata Bang Syaiha di
blognya – kalau tidak salah, “biarkan tulisanmu menemui pembacanya.” Meskipun
tulisan itu buruk, pasti akan ada yang membacanya.
Beberapa hari ini aku agak tidak semangat nulis. Tidak ada suatu kejadian
yang memantikku untuk menulis satu halaman penuh seperti empat hari yang lalu.
Namun karena jadwal harian yang harus kupenuhi membuat aku harus memaksakan
diri untuk menulis hari ini. Meskipun entah bagaimana nanti nasibnya; akan
ditaruh didalam file dokumen seperti nasib tulisan – tulisanku sebelumnya atau diposting
di blog.
Beberapa hari ini aku juga sedang bingung. Pasalnya ponselku penuh dengan
pemberitahuan dari postingan teman facebook padahal aku tidak menyalakan
pemberitahuan. Sudah kumatikan berkali – kali tapi tetap saja nyala. Akhirnya
aku pindahkan saja fiturnya dari teman dekat jadi kenalan dengan harapan ketika
mereka memposting sesuatu di facebooknya, aku tidak lagi dapat pemberitahuan.
Aku cukup terganggu dari pemberitahuan tersebut karena selalu muncul di fitur
pemberitahuan facebookku. Aku jadi gagal fokus. Ah, sudahlah. Tidak penting
untuk dibahas. Namun jika ada yang bisa membantu untuk mematikan pemberitahuan
dari teman facebook, itu sangat membantu sekali.
By the way, Bang Syaiha membuat gerakan One Day One
Post untuk mereka yang ingin belajar menulis. Sudah lama ia membuatnya. Cara belajarnya
cukup sederhana. Orang – orang yang mendaftar dalam gerakan tersebut akan
dikumpulkan dalam satu grup WhatssApp lalu orang – orang yang diberi tugas
untuk membuat tulisan tersebut akan dikritisi oleh teman – teman satu grup
dengan harapan agar tulisan mendatang lebih baik lagi.
Setahuku, orang yang mendaftar dalam gerakan tersebut tidak dipungut biaya.
Cukup hanya bermodalkan niat yang kuat untuk menjadi penulis yang baik. Juga,
aplikasi WhatsApp tentunya.
Banyak juga yang mendaftar. Meski aku tidak tahu jumlah pasti yang
mendaftar. Dulu aku sempat ingin mendaftar, namun aku urungkan karena aku tidak
yakin bisa istiqomah menulis satu
halaman setiap hari. Meski sekarang agak menyesal juga sih. Karena siapa tahu,
setelah mengikuti program itu, aku jadi lebih rutin lagi nulisnya. Sensifitasku
dalam melihat sesuatu untuk dijadikan bahan tulisan makin meningkat. Dan
tentunya aku bisa memenuhi jadwal harian yang kuberi nama “hal yang harus
kulakukan”*
Banyak hal yang bisa dijadikan bahan tulisan, sebenarnya. Hanya saja,
tingkat sensifitas seseorang dalam merespon satu peristiwa terkadang berbeda –
beda. Tergantung hal apa yang sedang ia sukai. Ada yang suka politik, olahraga,
pendidikan atau tentang hal lainnya. Biasanya, orang akan lebih mudah menulis
tentang hal yang ia sukai. Seperti Trinity. Ia tidak akan pernah menulis
tentang hal lain selain cerita pengalamannya dari backpacking mengunjungi berbagai tempat. Ia tidak akan menulis secara
spesifik tentang agama karena memang ia tidak mampu. Pun, mungkin juga ia tidak
menguasainya dengan mendalam tentang hal tersebut.
Menurutku, juga menurut orang – orang yang sudah berpengalaman dalam dunia
tulis menulis, ketika seseorang bingung mau menulis apa di blognya, tulis saja
apa yang sedang ia minati sekarang. Jujur pada diri sendiri. Apa yang sedang ia
rasakan. Lalu kembangkan. Dengan sendirinya akan tercipta narasi. Jangan lupa
edit sebelum mempostingnya. Untuk mempercantik tulisan. Biar orang yang
membacanya tidak sakit mata.
Ket *= nama tersebut aku buat setelah nonton film Harry Potter
8 komentar
semangat bang
BalasHapusbeer bang
BalasHapusnambah motivasi gan :D good !
BalasHapusSemangat!!! Aku sih join yg seminggu satu tulisan. Kalau tiap hari ga kuat. Banyak urusan.
BalasHapustentunya HARUS MENULIS, tentunya kalau anda seorang blogger yah harus lah nulis artikelnya,, jangan banyak in artikel copasnya.. itu saran ajah ya
BalasHapussemangat bang :D
BalasHapusbiar dapat ide buat nulis mesti ngapain yah
BalasHapusmenulis itu diperlukan
BalasHapustinggalkan jejak dibawah ini
PS:
sekiranya ingin menambah tali silaturrahim, silahkan follow twitter saya di @RealRiMuTho