Gelisah, Juga Cinta
11.20.00
Inginnya aku membuat tulisan ilmiah seperti Goenawan Mohammad dalam
Capingnya yang selalu menghiasi halaman majalah TEMPO. Apa daya, aku hanya bisa
nulis catatan sampah seperti ini. Alih – alih ilmiah dan mencerahkan, yang ada
malah curhat tidak penting seperti ini.
Yang kupunya hanya keresahan dan semangat untuk menulis. Berbagi apa yang
sedang kupikirkan dan apa yang kubaca kepada pembaca, berharap bisa memberikan
sedikit hal positif untuk yang membaca.
Apa yang sedang kupikirkan
saat ini?
Aku terpikir untuk kuliah lagi. Kali ini lebih serius ketimbang waktu di
BSI dulu. Tidak hanya sekedar menggembirakan orang tua semata. Tapi memang
pilihan dari hati. Demi cita – cita.
Aku sudah menentukan tempat dimana aku akan kuliah. Tinggal melengkapi
berkas yang diperlukan agar aku diterima disana. Aku berencana mengambil S1 dan
kemungkinan besar dari awal lagi aku kuliahnya. Tak apa jika itu memang resiko
yang harus kuhadapi. Ketimbang harus kembali menahan siksaan karena tidak suka
dengan apa yang kupelajari.
Mungkin ada yang bilang, “kenapa tidak meneruskan kuliah yang dulu saja?
Nanggung!”
Perlu diketahui bahwa aku tidak bahagia kuliah di BSI. Aku kuliah disana
hanya untuk memenuhi keinginan orang tua saja. Pun mata kuliah disana tidak ada
yang nyangkut diotak. Menguap begitu
saja. Malah, ilmu organisasi yang kudapatkan dari sana yang masih nempel
diotak.
Lalu, kenapa kamu mau
berkuliah disana?
Aku tidak punya pilihan. Mau kerja, tidak punya skill. Dan pada waktu itu
juga aku tidak tahu apa yang harus dan akan kulakukan untuk diriku sendiri. Blank. Maka aku tidak ada pilihan lain
selain mengikuti keinginan orang tua. Dan tempat kuliah yang masih bisa
menerima mahasiswa baru hanyalah BSI. Pas. Aku kuliah disana jadinya. Untungnya
aku aktif di organisasi kampus yang membuat aku bisa lari sejenak dari penatnya mata kuliah yang sama sekali tidak
kupahami. BADARIS namanya. Organisasi yang sifatnya kerohanian – waktu aku
daftar disana, tujuanku selain untuk menambah teman, juga ingin membersihkan
otakku yang sangat kusut karena terlalu liberal dan sempat mempertanyakan
keberadaan Tuhan. Betah. Dari awal aku jadi mahasiswa sampai selesai, aku tetap
disana. Dari awalnya hanya mahasiswa baru, sampai kemudian aku diangkat jadi
ketua cabang. Alhamdulillah.
Banyak manfaat yang kudapat sewaktu aku aktif diorganisasi itu. Selain
teman tentunya. Aku bisa belajar bagaimana membuat acara. Mencari dukungan dana
untuk kebutuhan sebuah acara. Membina anggota agar bisa lebih terarah; tidak
hanya sekedar haha – hihi dikampus tanpa memberikan kontribusi apapun untuk
masyarakat. Bagaimana cara bergaul yang baik yang sesuai dengan tuntunan agama.
Juga cinta.
Untuk hal ini, aku tidak ingin terlalu dalam membahasnya. Yang pasti, karena
terlalu aktif disana, aku jadi sempat mencintai seorang wanita karena saking
seringnya berinteraksi dengannya dan mulai mengenal karakter yang dipunyainya.
Kepribadiannya. Dan cara bergaulnya yang baik. Kelembutan hatinya yang kuyakin
tidak ada satupun laki – laki yang tidak jatuh cinta padanya – meski hanya diam
– diam. Juga, caranya berbusana dan berdandan yang tidak berlebihan layaknya
perempuan kebanyakan.
Kuberi nama ia Diandra. Bukan nama sebenarnya memang. Tapi tidak mungkin,
kan, aku menyebut namanya terang – terangan?
Mungkin karena ia juga berada di organisasi kerohanian yang membuat dirinya
jadi baik. Tapi, bukankah organisasi itu hanyalah sebuah sarana? Sedangkan
berubah jadi lebih baik adalah pilihan pribadi.
Entahlah.
4 komentar
gelisah akan melanjutkan kuliah S1 di BSI? dan juga Cinta terhadap seorang wanita disana yang waw?
BalasHapuskenapa harus gelisah dan kenapa juga harus cinta?
Buang jauh-jauh rasa gelisah dan niatkan untuk membahagiaakan orang tua, adik, kakak (kalo punya), keluarga besar dan semua orang yang ente sayangi.
Kenapa Harus cinta? itulah hidup, jadikan rasa cinta kepada wanita itu sebagai salah satu motivasi besar dalam meraih semua impian orang tua dan diri ente sendiri.
1 kata: SEMANGAT!
thanks om udah mau mengunjungi blog ane. hehehehehe.....
Hapusthanks juga sarannya ;)
Lalu yang menjadi pertanyaan untuk ente dari ane, sudahkah menyatakan perasaan ke wanita tersebut ?
BalasHapuskasih tahu gak ya? hehehehehe. thanks, om sudah mamir kemari. jangan bosan2 mampir ke blog ane. semoga bermanfaat ;)
Hapustinggalkan jejak dibawah ini
PS:
sekiranya ingin menambah tali silaturrahim, silahkan follow twitter saya di @RealRiMuTho