Tentang Diandra Dan Firdaus dan Cerpen Yang Belum Selesai Mengenai Keduanya
09.25.00
Subhanallah. Baru kusadari ternyata aku belum menulis apa – apa selama
bulan Februari ini. Hal ini kusadari setelah aku cek folder Februari tadi. Baru
kali ini sepertinya aku tidak menulis apapun selama hampir sebulan.
Tadinya ingin kubuat cerpen setelah pulang dari rumah Ambar kamis lalu.
Tapi hatiku sedang kacau. Aku tidak bisa konsentrasi menulis cerpennya. Padahal
temanya hampir sama dengan cerpen – cerpenku yang lainnya: tentang pernyataan
cinta Firdaus ke Diandra yang berujung pada tantangan Diandra kepada Firdaus
untuk mendatangi kedua orang tuanya jika ia serius mencintai Diandra.
Entahlah. Aku seringkali menulis cerpen tentang itu. Namun tidak ada yang
selesai. Di laptop sebelumnya pun juga begitu. Hanya saja, laptopnya sedang
rusak. Jadi aku tidak menunjukkannya kepada kalian.
Ya, pada dasarnya, itu pengalaman pribadi yang ingin kupersembahkan kepada
pembaca. Ingin kupersembahkan kepada pembaca tentang rasa sakitnya di tantang oleh
orang yang dicinta untuk menikahinya. Bukan. Bukan karena ketiadaan materi yang
membuat Firdaus enggan mendatangi orang tua Diandra. Namun lebih kepada tidak
siap. Masih banyak hal yang ingin Firdaus capai sebelum mendatangi orang tua
Diandra. Masih ada cita – cita yang harus ia gapai sebelum ia mendatangi orang tua
Diandra. Karena, ia membagi hidupnya jadi tiga fase:
1.
Pra
nikah,
2.
Setelah
menikah,
3.
Dan
setelah tahun 2034 (itu kalau umurnya sampai ke tahun itu).
Dalam fase pra nikah, Firdaus harus mampu
menghafal 5 juz alqur’an dan sudah menerbitkan buku 5 buah. Itu kalau mau cepat
nikah. Tapi kalau tidak, maka Diandra harus menunggu hingga tahun 2019.
Keduanya saling mencintai. Keduanya sama – sama
ingin menikah agar terhindar dari zina. Namun Firdaus terbentur dengan
permasalahan diatas. Dan ia tidak ingin melanggarnya karena sudah susah payah
ia membuatnya. Dengan darah dan air mata. Dan itu adalah janjinya kepada
dirinya sendiri. Jika melanggar aturan yang ia buat sendiri, ia merasa bukan
lagi laki – laki. Sebab, bisa saja ia melanggar janji kepada orang lain. Namun,
jika ia juga melanggar janjinya kepada diri sendiri, apa lagi yang tersisa dari
harga dirinya? Baiknya ia memakai rok saja seperti banci atau mati sekalian.
Toh, ia masih hidup sampai sekarang karena ia harus menggapai cita – citanya.
Sedangkan Diandra, menurutnya, adalah orang yang tepat untuk menemaninya
menggapai cita – citanya. Padahal, jika dipikir – pikir, betapa bahagianya ia
jika sudah menikah nantinya. Jika sedang sakit, ada yang mengurus. Ketika
menulis nanti, ada yang menemani. Ah.
Cinta. Mengapa ia bisa menjadikan seseorang itu
buta? Bisa membuat orang seolah lupa tentang dirinya. Tentang lingkungannya.
Tentang suatu hal yang membuat ia sakit.
Untuk apa Allah menganugerahkan rasa ketertarikan
kepada lawan jenis?
Apakah hanya untuk membuat keturunan?
Bagi yang membaca tulisan ini. Tidak usah
berpikiran macam – macam. Ini hanya curahan hati pribadi dari penulis yang
sedang menggapai cita – citanya dan menganggap bahwa cita – citanya itu sangat
berharga dan karena itulah ia masih hidup sampai saat ini. Kalau bukan karena
cita – citanya, yang ia anggap begitu besar, mungkin ia bisa bunuh diri karena
tidak sanggup menanggung beban yang sedang menimpa dirinya.
9 komentar
Menikah kalau keduanya sudah sama-sama siap aja hehehe... materi dan sebagainya bisa dicari bersama.
BalasHapusRight
HapusRight
HapusBaiknya, kalau belum siap menikah jangan menggantungkan perasaan seorang wanita. Hehe.. Hanya pendapat seorang wanita
BalasHapusSepakat,,,biar g buang waktu dg org yg salah :p
HapusKak Dhiyah, klo seandainya ada fitur jempol kek di Facebook, aku like komentar kakak. hehehehe. btw, thanks dah mau berkunjung ke blog aku. jangan bosan ya ;)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSemangKa,,,semoga apa yg menjadi cita2 nya bisa cpt trcapai dan smoga cpt merit sm mba Ambar yaa :v
BalasHapusaku maunya merit sama kamu :P
Hapustinggalkan jejak dibawah ini
PS:
sekiranya ingin menambah tali silaturrahim, silahkan follow twitter saya di @RealRiMuTho